Kamis, 07 Maret 2013

Mutasi SIM

Hmm, kalo anak sudah tidur itu banyak sekali yang bisa dilakukan.. Heheh, termasuk posting blog. Karena sebulan yang lalu aku menyerah melanjutkan posting tentang mutasi kendaraan (sebenernya udah beres sih, tapi pas mutasi masuk ternyata lebih ribet), sekarang giliran mutasi SIM.

Sejak membina keluarga kecil di Tangerang, aku tuh punya 2 pe-er. Yang pertama mutasi kendaraan ibuku, yang kedua mutasi SIM. SIM ku yang lama buat di Bantul pas kuliah, trus masa berlakunya habis tahun kemarin. Kalau sesuai peraturannya, masih ada dispensasi 1 tahun untuk perpanjang. Jadi pas kemarin ke Jogja aku sekalian ke Polres Bantul untuk cabut berkas SIM dan minta surat mutasi. Di Bantulnya surat jadi setelah 2 hari. Tapi karena udah duluan pulang, surat itu dititipin ke ibuku. Oke, berkas di tangan, tinggal masukin ke Tangerang!

Sebelumnya suami sudah punya pengalaman mutasi SIM di Tangerang, jadi aku tinggal tanya-tanya aja sama Ari. Polres Tangerang sendiri letaknya di Daan Mogot, dekat sungai gitu (gak tau namanya apa, haha). Pertama kali masuk disambut sama bapak pemandu samsat yang narsis ini...

bapak yang kanan itu banci tampil beraat, bolak-balik minta difoto lagi..
Aku nunjukin berkas dari Polres asal trus sama paknya disuruh lengkapin fotokopi KTP 5 lembar dan surat keterangan sehat. Ajaibnya untuk surat sehat disuruh bayar 20ribu saja trus petugasnya nulis-nulis di kertas ijo dan 'taraaaa' jadilah surat sehat tanpa periksa apa-apa. Hahahaha, beda banget sama di tempat kerja.

loket tempat bayar asuransi
Setelah semua berkas lengkap aku ke loket bayar 30ribu untuk asuransi. Oya, kalau mau liat biaya resmi pembuatan SIM yang sesuai PP ada di sini..


Selanjutnya setelah bayar asuransi, aku disuruh ke loket 4 untuk pendaftaran SIM baru. Aku serahin lah berkas yang dari Jogja dan semua persyaratannya dan dikenakan biaya 120ribu sesuai yang tertera di atas (bukannya harusnya kena tarif perpanjang aja ya? *nawar*). Lucunya sebelum aku ada bapak-bapak gitu pengen mutasi SIM sama kaya aku tapi nggak bawa berkas dari polres yang lama. Jadi dia dijelasin panjang lebar prosedurnya sama pak petugas. Trus begitu aku masuk nyerahin berkas, "Tuh paaak, harusnya kayak ibu ini.." sambil ngeliatin berkas yang aku bawa *geerberaaatt*snob*.

Ini loket pendaftaran SIM, loket 4
Nah selesai itu aku langsung disuruh nunggu giliran foto. Lah udah dong berarti? Cepet juga yaak? Tapi ngantri fotonya sejam sodara-sodaraaa.. Jadi kutinggal makan dulu di warung-warung pecel yang ada di dalam kompleks polres. Begitu selesai makan, nggak lama dipanggil deh.. Langsung siap-siap dandan.. Waktu di dalam setelah difoto aku minta liat hasil jepretannya..

Wida: "Liat, Pak.."
Petugas: "Ini bu dokter.."
Wida: "wah lumayan..."
Petugas:"iya doong, daripada lu-manyun" *traktraktrakdungdesss,garingpaaakkk*

Nunggu SIM nya nggak lama kok, sekitar 15 menitan udah jadi. Trus kita dipanggil lagi untuk ambil SIM yang sudah diprint.

Semoga tulisan ini membantu bagi teman-teman yang ingin mengurus mutasi SIM. Ayo kita budayakan mengurus birokrasi sendiri, walopun harus menyisihkan waktu.

Regards,
Wida

1 komentar:

  1. makasih tan atas informasinya yang sangat membantu sekali.
    anda telah menyelamatkan saya.

    BalasHapus