Jumat, 23 November 2012

Hernia Nucleus Pulposus

Huwaaaa, udah lama ya gak muncul.. Maklum awal bulan ini ada insiden yang mengakibatkan Ari harus hospitalized selama 5 hari karena HNP. Nah, abis itu kita cuti ke Jogja karena sepupu ada yang nikahan (congratz mas Auf dan Mb Wandan). Intinya setengah bulan ini bener-bener hectic.

Berhubung insiden awal bulan itu sungguh tidak disangka-sangka, kita memutuskan untuk sharing tentang Hernia Nukleus Pulposus (atau disingkat HNP). Jadi ceritanya hari itu aku Ari sama Kinan lagi nginep di tempat Bapak Ibu Cibubur karena libur Idul Adha. Pas minggunya harus balik ke BSD kan.. Nah tiba-tiba aku dipanggil ke kamar sama Ari, ternyata dia nyeri pinggang yang bener-bener nyeri banget sampe gak bisa berdiri dan gak bisa duduk. Akhirnya atas keputusan bersama diputuskan untuk dirawat aja di BSD minta dijemput ambulan.

Konon, sebelum kami menikah, Ari memang punya riwayat low back pain, atau bahasa kerennya nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggangnya dulu disebabkan karena overtrained main futsal. Gejalanya nyeri panggul yang menjalar ke bokong dan kaki terutama pada perubahan posisi. Pas di MRI, hasilnya di tulang belakang Ari ada disc bulging. Kurang lebih gambar MRI-nya seperti dibawah ini yang diambil dari Wikipedia.

Perhatikan ada item-item yang nyembul ditunjuk panah


Apa itu disc bulging??? Jadi tulang belakang kita itu terdiri atas susunan tulang dan bantalan selang seling. Tulangnya disebut vertebra, bantalannya disebut discus. Adanya discus ini memungkinkan kita untuk bisa meliuk-liukan tulang belakang. Nah si bantalan discus ini luarnya fibrous, tengahnya lunak, kaya jelly kali ya, itulah yang disebut inti nukleus pulposus. Kalo lapisan fibrous luar ini lemah atau kesobek, mecototlah (apa sih bahasanya) isinya. Cari gambarnya kaya gini


ini dia si bagian yang 'mecotot'


Yang jadi masalah adanya, tonjolan yang dibuat sama si nucleus pulposus ini menekan saraf dan akhirnya membuat nyeri yang luar biasa. Akibatnya, bagian yang dipersyarafinya ikutan nyeri. Makanya biasanya keluhannya terasa nyeri yang menjalar. Kalau terjadinya di pinggang, ya sakitnya sampai ke kaki. Kasihan deh liat suamiku, huhuhuuu...

Nah gambar ini menjelaskan MRI di atas.
Sampai di RS suamiku dikasi berbagai jenis anti nyeri dan dilakukan fisioterapi. Alhamdulillah sedikit-sedikit ada perbaikan. Walaupun nyerinya masih terasa tapi sudah bisa berdiri bahkan jalan. 

Waktu di RS sempat ditawarkan untuk operasi, tapi yaa.. itu opsi terakhir lah bagi kami. Jadi sekarang harus jaga sikap tubuh yang benar. Nggak boleh bungkuk, tidur di kasur yang keras,nggak boleh angkat berat-berat (termasuk ga bisa gendong Kinan), dan kemana-mana pake lumbar support. Terus suamiku sekarang jadi rajin banget berenang untuk menguatkan otot-otot punggung.

Mungkin menjaga postur yang benar itu terlihat sepele yah, tapi kalo udah kaya gini pasti berharap "i wish i didn't do this and that" Sooo, buat semuanya, jaga kesehatan dan postur tubuh, kalau cedera olahraga jangan dianggap sepele.

Regards,
Wida




1 komentar: