Minggu, 24 Februari 2013

Revlon Beyond Natural

Hello.. It's my first english written review. Hope I can make a lot of more english writing in the future!

This time I'd make a review post on Revlon Beyond Natural Skin Matching Makeup. This product is more of a tinted moisturizer as it goes on pretty sheer on me. I've been using this product since over a year ago. I think it's okay because the PAO symbol reads 24M.

Okay, start with product description. It comes in a tube of 30ml, mine was shade 220 which is light-medium. It has SPF 15 and contains titanium dioxide and zinc oxide as their active ingredients. It claims to covers imperfection and evens out skin tone. The product should self adjust to your skin tone as it's patented micro-color beads breaks upon application. Hmm, this is something new.. So at first it goes on white with speckles of pigments, but as it blends the micro-color beads breaks and gives you the color. And here's the product



And here's what i mean by micro-color beads..

Ohh, it's white with tiny pigment spots..


Hmm, still white..

Ahhaa, so this supposed to match my skintone...

From my experience of using this, I say it gives me sheer coverage. It should be okay if you have minor skin problem, but I wouldn't recommend this if you have blemishes or an obvious discoloration. For the longevity, surprisingly it survived my daily working hour! And I really have to use make up remover to clean it up, not just an ordinary face wash. As for oil control, I don't have oily skin, but if you have oily skin then this may not suit you cos it doesn't have oil controlling properties.

As for the skin matching technology, honestly I don't really buy that because in my face it tends to oxidize when applied heavily and make my skin looks darker. At first I was like 'ohh maybe the shade is too dark for me', but after a while then I realize that it does oxidize in my skin. However, I still like this product when I just want something light on my face. I applied it thinly thus it won't be that much darker after few hours. And here's what I mean by that..

Notice how it got darker after few hours..


So, pros and cons..

Pros:

  • Budget friendly, although I can't remember how much I paid for it, haha
  • It has SPF 15
  • It stays quite a long time in my face
Cons:
  • It oxidizes in my face!
  • I don't really like their micro-color bead thing, it got me guessing 'oh maybe this is the right color' but then after blending it a while, it turns out to be darker then my skin. I just don't like the guessing part.

Conclusion, will I repurchase? No.. I'd rather use BB cream instead. But I would recommend this for teens who's still a beginner in make up that doesn't want that heavy coverage nor expensive purchase. Hope that helps, until then TTFN!!

Regards,
Wida

Rabu, 20 Februari 2013

Microdiscectomy

Disclaimer: Untuk alasan privasi, nama dokter dan nama rumah sakit tidak akan kami sebutkan. Jika ada yang ingin mengetahui lebih lanjut, dipersilakan kontak langsung.

Selasa lalu Ari akhirnya memutuskan untuk operasi untuk mengatasi HNP nya. Kalau yang belum tau apa itu penyakit HNP baca di sini. Jujur aja awalnya aku nggak nyangka dia bisa bilang 'oke' untuk sebuah surgery, but he did it! And i'm so proud of him that he did. Soalnya ini udah mentok tok tok, sudah 3 tahun lebih dia mengalami sakit panggul yang kambuh-kambuhan. Bahkan yang terakhir dia sampai bilang ke aku, "Aku nggak mau tidur. Kalo tidur soalnya sakit banget, nightmare buat aku.." Dan dia jarang tidur malam. Sekarang dia milih dokternya sendiri berdasarkan rekomendasi dari salah satu teman yang pernah operasi sama dokter itu juga dengan kasus yang sama. Temennya itu operasi tahun 2001 sampai sekarang alhamdulillah sehat-sehat aja.

Beberapa saat setelah Ari masuk operating theater, dokternya manggil "Keluarganya pak Ari?" Kita semuanya langsung berdiri. "Nanti masuk ya, nonton operasinya lewat monitor.." Aseeekk...

Jadi nama operasinya microdiscectomy. Basically microdiscectomy itu adalah suatu prosedur me-release suatu penekanan saraf akibat penonjolan diskus, atau disebut juga suatu prosedur dekompresi. Kurang lebih ilustrasinya begini..

Gambar diambil dari sini
Jadi dibuat lubang kecil di tulang belakangnya untuk mengambil menonjolan discus yang menekan saraf tadi. Nah, ternyata tindakannya nggak sampai di situ aja. Dokternya juga ngasih interspinous device yang kurang lebih fungsinya mengganjal sendi antartulang belakang itu. Bentuknya setelah dipasang kaya gini..

untuk lihat full range of motionnya di sini
Kita ngeliat pas dipasang implantnya itu, tulang belakang Ari didongkrak dikit. Kata dokternya celah sendinya menyempit. Weeww, kayanya Ari tambah tinggi beberapa milimeter. Dan setelah semua terpasang, baru ditutup kembali lapis demi lapis. Serunya pas liat monitor, kita semua pada nebak-nebak mana yang atas-bawah, dan kiri-kanan.

Waktu di recovery room aku dipanggil, dan Ari keliatan menggigil kedinginan. Kasian liatnya, apalagi sampai balik ke kamar juga masih menggigil. Jadi AC dimatiin dan selimutnya didobel plus dimasukin botol air anget di bawah selimut. Sayangnya aku nggak bisa cuti kerja, jadi siang mesti masuk kantor.. *nangisgerung-gerungdalamhati*

Trus yg bikin aku tambah sedih, sorenya ada pasien aneh.. Pasien ini keluhannya perut nyeri, sebelumnya mencret, jadi tinggal kembung-kembungnya doang. Dia curhaaattt lamaa banget, cerita di UGD sebelumnya dia dapet obat ini-itu trus dia minum semua malah perutnya nggak enak. Trus dia complain kenapa pasien sebelum dia lama banget (pasien psikosomatis yang nggak curhatnya lamaaa juga). Trus aku cerita sekilas "Suami saya baru dioperasi bu, tadi saya tinggal masih teler dan menggigil.. " eh tau nggak pasiennya bilang apaaa???

"Ooh, kepikiran ya dok.. Tapi dokter jangan salah diagnosa saya ya!" nggak ada empatinya samsek..

HHHUANNJE***NG, jedokin kepala ke tembooookk.. ehm, pardon my french.. Emang yah, di saat keluarga kita ada yg sakit, kita dituntut untuk lebih mementingkan orang lain. Mau nangis rasanya, tapi aku tahan. Aku jadi ngerti kenapa dokter-dokter senior pada banyak yang cuek bebek dan  nggak peka. Mereka sudah terlalu sering digituin pasien. Jadi maafkanlah kami kalau ada yang keliatan nggak peka, pengalaman seperti inilah yang membentuk kami.

Regards,
Wida






Jumat, 15 Februari 2013

Kuku Patah

Beberapa hari yang lalu aku mengalami insiden yang tidak menyenangkan. Pagi hari, setelah nganter Ari ke stasiun KRL, tanganku kejepit pintu mobiiil! Huwaaaa.. Jadi ceritanya, pas aku mau keluar mobil, tiba-tiba aku dipanggil dengan posisi tangan masih megang pintu. Nah itu si pintu nutup sendiri dibantu gaya gravitasi kali ya.. Pokoknya rasanya ngejeblak sendiri gitu. Pertama-tama cuma ngerasa "Auww!" trus tanganku aku kibas-kibas aja. Nah setelah itu mertuaku negur, "Wida itu kenapa tangannya berdarah???" Dan setelah kulihat ternyata jari tengahku kukunya berdarah. Barulah habis itu terasa senut-senut.. dan ternyata seperti inilah penampakan jarikuuu... wuahahaha, ngilu gak sih liatnyaa...

yang merah di dasar itu kukunya patah

Jadi habis tau kalo kejepit langsung aku rendem di air es biar perdarahannya berhenti. Itu juga masih senut-senut rasanya. Pas dilihat, laaahh ternyata kukunya patah di dasar (jadi yang merah-merah di bawah itu ternyata pataah). Aku langsung parno sendiri kan, gimana nanti kalo tumbuhnya nusuk kuku yang bagian atas. Gimana nanti kalo jadi ungu semua trus akhirnya harus dicopot juga. AAAAARRGH, paniiicc!!

Jadilah hari itu aku, ibuku dan Kinan pergi ke rumah sakit. Emang niat ke RS sih karena jadwalnya Kinan imunisasi, jadi aku sekalian periksa. Di RS aku langsung daftar ke dokter bedah antisipasi kalo-kalo perlu dicabut. Dokternya aku BBM dulu, SKSD dikiit biar langsung dikerjain, haha.. "Pakde, jariku kejepit pintu mobil, kukuku patah.." dan bener aja dokternya yang tadinya lagi nongkrong di doctor lounge langsung datang ke poli (emang nggak ada antrian juga sih, hehehe).

Pas diliat-liat, dia mikir-mikir gitu.. "Wid, aku suntik pehacain ya! Nanti coba dilihat lagi, kalo aproksimasinya baik nggak usah dicabut. Konservatif aja.." Nah lo, itu artinya dokternya mau nyuntik untuk bius di jari tengahku! Aku nanya, "Sakit mana sama pas melahirkan, dok?" dan dokternya menjawab, sakit pas melahirkan.. Haha, dan pas disuntik itu yang aku bayangin cuma sakit pas melahirkan bukaan 7 keatas yang mulesnya ampun-ampunan. Terasa juga sih sakitnya disuntik, tapi mending lah. Rasanya panas sebentar gitu, trus abis itu baal. Kata dokter bedahnya sebenernya kalo untuk anestesi lokal lidocain lebih panas rasanya pas disuntiknya dibandingkan pehacain. Dan nggak sampai 1 menit, rasanya tebel-tebel kaya nggak punya jari tengah, cool!

Jadi setelah di lihat lagi, aproksimasi patahan kukunya bagus (baca: pinggir-pinggirnya masih nyatu dengan baik, nggak ada yang saling tumpang tindih). Aku disuruh minum obat anti radang dan anti nyeri, trus dipasang band-aid biasa untuk fiksasi kuku biar nggak gerak-gerak. Katanya tunggu aja kukunya kedorong sendiri, kalau dicabut sayang nailbed-nya (jaringan di bawah kuku) masih bagus. Alhamdulillah, dan kukuku nggak jadi dicabut *narihulahula*. Jadi aku cuma diresepin obat. Oya, kerennya itu suntik mati rasanya tahan loh sampe 4-5 jam kemudian.

Beberapa hari kemudian, bentuknya masih sama seperti ini.. Bengkaknya ilang, birunya juga udah ilang, tapi masih patah *yaiyalahh*

itu patahannya di bawah
Jadi kesimpulannya kalau kalian mengalami kejadian serupa, pertolongan pertamanya antara lain:

  • kompres es untuk mengurangi peradangan dan menghentikan perdarahan
  • kalau bisa fiksasi sementara, pake plester kek, kartu yang diselotip kek.. yang penting biar nggak banyak gerak-gerak dulu
  • segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut
Okayy, semoga bermanfaat..

Regards,
Wida

Minggu, 03 Februari 2013

February Haul and First Impressions

Okay, sudah bulan Februari ya.. Berikut merupakan kumpulan barang-barang yang kukumpulin dari akhir Januari kemarin sampai sekarang. Beberapa sudah ketauan first impressionnya, sementara yang lain masih butuh waktu.

Jadi kan, minggu yang lalu tanggal 24-28 Januari 2013 sempet ada promo TBS yang kalo nukerin botol kosmetik merek apapun dapet diskon 25% untuk produk top 20 mereka. Jadi aku nukerin botol-botol di bawah ini dengan membeli 3 produk TBS baru. Aku kira dengan diskon segede itu bakalan murah, ternyata setelah liat receipt-nya kok rada nyesek juga ya, ahahaha...

Tapi yang Zegna itu nggak jadi dituker karena kenang-kenangan jama seserahan, hehe


Jadii inilah February haul kitaaa...



1. The Body Shop Shimmer Cubes Palette No. 23
2. The Body Shop Olive Body Scrub
3. The Body Shop for Men Maca Root Face Wash
4. Etude House Golden Ratio Face Glam in Gold
5. NYX Rouge Cream Blush in Tea Rose
6. NYX Rouge Cream Blush in Golden
7. Maybelline Color Tatto Cream Gel Shadow in Bad to The Bronze

Di antara semua hasil buruan di atas, ada 3 yang first impressionnya stand out banget buatku, yaitu si Etude House Golden Ratio Face Glam, NYX Rouge cream blush in Tea Rose, sama Maybelline Color Tattoo in Bad to The Bronze. In fact, Tea Rose sama Bad to The Bronze ini selalu ada di tasku kalo ngantor. Here's a quick swatch.. Untuk review lengkapnya ntaran ya..


Ki-Ka: Etude Golden ratio, NYX tea rose, Maybelline bad to the bronze


Kiri Golden Ratio face glam, ini highlighter liquid. Di botolnya keliatan warnanya kuning karena aku mesen yang golden, tapi setelah dioles keliatan pink. Whoaa, surprise surprise! Ternyata glitternya kaya holographic gitu, love it! Tengah NYX cream blush in Tea Rose, selama ini aku nyari cream blush yang cocok untuk penampilan dewy look dan si Tea Rose ini pigmented sekaliii! Yang paling kanan tau lah yaa, Maybelline Color Tatto cream shadow in Bad to The Bronze.. This is my go to eyeshadow right now!! Kalo lagi males pake eyeshadow, tinggal di coleking pake jari. Kalo lagi pengen serius, tinggal ditimpa eyeshadow warna lainnya.

Wokay, sekian haul dan first impressionku. Mudah-mudahan nanti bakalan ada full product review. Sekian.

Regards,
Wida

The Body Shop Beauty Class

Sabtu kemarin pas lagi dines sore, aku ditelpon sama nomor asing. Pas diangkat ternyata dari The Body Shop Living World, mbaknya bilang kalo mau ada beauty class hari Minggu jam 10.00 pagi free for member. Hyaa, aku seneng banget dong mengingat sebelumnya habis belanja di TBS situ dan rada sedih lihat  receipt-nya (hahaha, emang TBS bikin boke). So aku bilang, siapp mbakk saya hadirr!!

Pagi itu udah siap-siap abis mandi dan nenenin Kinan, kita semua berangkat ke Living World Alam Sutra. Pas kita datang, parkirannya masih kosooong dan kita pun dapet parkir yang oke dekat pintu masuk. Rada sedih sih sebenernya karena nggak ditemenin ibu-ibu banci lenong kantor, habisnya mereka udah punya acara sendiri-sendiri. Venue-nya sendiri ya di store TBS Living World itu, jadi kayak gini..

Asiiik, ada macem-macem tester!!


Di tiap meja peserta ada tester produk, kaca, tissue, kapas, cotton bud, sama bandana dan jubah buat melindungi kita dari make-up yang berjatuhan (prasaan dirumah dandan nggak pake ginian deh). Acara dimulai dengan pengarahan dari Mbak Ratih tentang bagaimana melakukan perawatan wajah supaya sehat dan bagaimana cara memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit kamu. Setelah pengarahan selesai ada kuis, yang menang dapet hadiah. Aku nggak jawab kuis, jadi nggak dapet hadiah:(

Semua serius memperhatikan
Selanjutnya peragaan skin care regime dan make up class sama Mbak Riri. Jadi dipilih satu model di antara peserta dan kita semua disuruh ngikutin step by step nya. Karena temen semejaku kulitnya pada normal semua, jadi kita dikasih rangkaian produk Aloe Vera untuk skin care regime-nya. Jadi stepnya..

Ini flow chart nya

Aloe vera series, cocok untuk kulit sensitif


  1. Cleansing : pake make up remover dan facial wash tujuannya untuk membersihkan muka dari sisa make up dan kotoran.
  2. Toning : pake freshener atau toner tujuannya untuk menyegarkan kulit
  3. Eyecare : pake eye cream atau eye serum tujuannya untuk melembabkan sekitar mata dan mencegah kerutan
  4. Treating : dengan serum, untuk mencegah kerutan di wajah
  5. Moisturizing : dengan moisturizer supaya wajah terhidrasi dengan baik (jyaah, terhidrasi.. hydrated maksudnya)
  6. Protecting : dengan produk yang mengandung SPF dan antioksidan.
Setelah itu kita mulai make up class. Aku beruntung nyobain salah satu produk andalan mereka si All in One BB Cream. Sayangnya aku nggak sempet motret si BB Cream ini karena ngambilnya digilir. Jadi kalo di internet gambanya kaya gini..

Gambar diambil dari sini
Pertama kali keluar dari tubenya, warna bb cream ini putih dengan bintik-bintik pigmen. Pas diratain warnanya ngeblend sama warna kulit kita. Hmmm, mirip Revlon Beyond Natural ini sih.. Coveragenya ringan dan di wajah juga rasanya gak berat. Setelah aplikasi base, kita riasan mata. Kita semua diajarin aplikasi eyeshadow dan bikin outer V. IMO ya, eyeshadownya si TBS ini agak chalky dan susah di build up. Lanjut diajarin membentuk alis, dan mengaplikasikan blush on. Nah, karena di tasku ada brush lenongan lengkap, jadi pas acara dandan aku keluarin alat sendiri, hehehe.. Dan hasilnya kaya gini.. Maafkan hasil fotonya kalo angle-nya nggak pas..

Eyelinernya di wing ciiyyynn!!
Dan ini hasil peserta yang lainnya.. Cantik-cantik kaaan..




Truss, terakhir diumumkan pemenang best make up. And guess who wins???


I've been eyeing on this last gift since the beginning..
One happy customer, kata mbak Riri riasanku menang karena ditambahain eyeshadow putih di inner eye corner. Aku ditanyain kan, "Biasa dandan ya mbak?" Aku jawabnya, "Iya, biasa.. standard grooming kantor.." *gakmaungakukalobancilenong* Hahaha..

Oya, sampai di rumah kan aku sholat ya, dan make up ku kena air. Bubar jalan loh itu semua bb cream dan eyelinernya. Padahal terakhirnya udah dikasi semacam energizer spray yang katanya membuat riasan awet (apa bisa disamain sama make up setting spray??). Sayang deh.. Kalo skin carenya mungkin TBS memang unggul ya, tapi kalo buat make up kayanya belum deh. Other than that, thanks ya TBS Living World, temen-temenku mau ikut kalo ada kelas kaya gini lagi. Gratis dan dapet snack Breadtalk lho!! 

Regards,
Wida


Ce Wei

Januari lalu teman kita tercinta, Flo, resign dari kantor. Well, sebenernya resignnya sudah sejak Desember tapi farewellnya baru sempet Januari kemarin. Flo resign dari kantor karena harus ikut suaminya tugas ke Singapore. Sebagai istri yang baik dan sedang TTC (trying to conceive), maka dia nyusul suaminya ke Singapore.

Trus, kemarin kita dadakan farewell-nya. Mikir-mikir cari tempat di mana yang enak buat makan, kita memutuskan ke Teras Kota karena pengen nyobain makan di Ce Wei. Oya, pas kita masuk Ce Wei ini, di depannya udah ada tulisannya No Pork No Lard, tapi biar safe tetep kita tanyain ke masnya kalo di sini halal nggak. Dan masnya menjawab kalo yang di Teras Kota ini halal (aku baru tau di websitenya kalau sebenernya mereka spesialis pork BBQ juga). Tempatnya kayak begini..

Rani dan Flo

Banyak lampionnya


Buat appetizer kita milih dimsum karena pas ada promo 30% off all dimsum. Kita pesen hakau isi udang (17.800IDR), mantau goreng (11.800IDR), pangsit udang mayo (16.800IDR), gyoza (26.800IDR), sama siomay jamur (16.800IDR). Dimsumnya lengkap dihidangkan sama saos sambel. Out of all kita paling suka si Gyoza ini, rasanya lengkap, ada ayam, jamur, sama sayurnya. Yang lain enak juga kok, aku sendiri suka dimsum karena ada aroma-aroma sesame oil-nya yang bikin wangi dan menggugah selera.

Hakau, gyoza, sama pangsit udang mayo


Siomay udang sama mantau goreng

Untuk main course nya kita pesen roasted duck (kita pesen setengah, 118.800IDR), broccoli saus tiram (46.800IDR), sama udang kungpao (65.800IDR), dan tentu saja nasinya kita pesen nasi hainam (7.800IDR each). Yang paling stand out si roasted duck-nya yaaa, yang menurut kita jauuuuh lebih enak daripada Oenpao. Kulit bebeknya kering dan crispy tapi dagingnya masih moist dan juicy, lengkap dengan sausnya (ada yang bisa ngasih tau cara bikin sausnya gimana??). Broccoli-nya kita mesen buat formalitas, makan kan harus ada sayurnya, wakakaka.. Tapi rasanya not bad kok. Udang kungpaonya juga nggak terlalu spesial, not that memorable.

that yummy roasted duck!!

udang kungpao

broccoli saus tiram

Minumannya nggak usah dibahas lah ya, lha wong kita cuma pesen teh tarik (17.800IDR) aja. Semuanya sama lagi pesennya. Service charge kena 5.5% dan pajak 10%, yak itung sendiri. Overall resto ini not bad laahh.. Mau ke sini lagi nggak? Iya, kalo awal bulan. Tapi kalo untuk jadi tempat hangout rutin tiap lunch, enggak deh, bisa boke.. Hahaha...

Anyway, thanks Flo buat traktirannya!! Jadi ceritanya karena Flo mau ke Singapore, kita pada ngeracunin dia untuk mulai berbisnis jualan kosmetik. Secara di sana ada Sephora gitu! Si Flo mah datar-datar aja, malah kitanya yang excited gitu. Selamat pindahan ceu Flory!! Semoga kamu betah di sana.. Jangan lupa rencana bisnis kita!

Ada yang liat pompa ASI??

Rani, Flory, Sarah


Regards,
Wida
*alamat Ce Wei-nya nanti kutambahin yaa..